Pages

Selasa, 08 Maret 2011

WAWANCARA


Sering kali kita mendengar kata wawancara dan yang ada di benak kita pasti ada dua orang yang saling bertanya jawab. Perlu bagi kita untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wawancara itu sendiri. Secara bahasa, wawancara diartikan sebagai berikut:
Wawan berarti lawan.
Cara berarti wicara atau bicara.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah kegiatan menggali informasi dari lawan bicara atau narasumber.
Narasumber biasanya orang yang ahli pada bidang tertentu atau orang yang mengetahui suatu masalah yang dibicarakan.
Yang darus dilakukan sebelum dan sesudah melakukan wawancara:
1. menentukan topik yang akan ditanyakan
2. menentukan tujuan wawancara
3. menyusun daftar pertanyaan
4. menentukan narasumber yang akan diwawancarai
5. membuat kesepakatan dengan narasumber tentang waktu dan tempat wawancara
6. melaksanakan wawancara
7. mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh  dari wawancara
8. menyusun hasil wawancara atau melaporkan hasil wawancara.

Jenis wawancara:
1. wawancara sertamerta: dilakukan secara spontan atau langsung.
2. wawancara dengan petunjuk umum: pewawancara membuat kerangka atau pokok-pokok materi yang akan ditanyakan terlebih dahulu
3. wawancara dengan daftar pertanyaan yang dibakukan: pewawancara    mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber dengan membacakan daftar pertanyaan yang sudah disusun.
Di antara ketiga jenis wawancara tersebut, yang dianggap paling efektif adalah wawancara dengan petunjuk umum, karena tidak kaku seperti wawancara dengan daftar pertanyaan yang dibakukan, namun tetap ada persiapan, tidak seperti wawancara sertamerta.
Petunjuk dalam proses wawancara:
1. Pendahuluan
               pewawancara membuat janji dengan narasumber.
2. Pembukaan
               Awalilah wawancara dengan pembicaraan ringan terlebih dahulu
3. Tahap inti
               Ajukan pertanyaan-pertanyaan secara sistematis, singkat, dan jelas.
4. Penutup
               Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan.
5. Pelaporan
               Buatlah laporan hasil wawancara dengan memperhatikan semua jawaban yang      diberikan narasumber
Seorang pewawancara hendaknya bersikap sebagai berikut:
1. bersikap sopan santun berbicara
2. tidak bersikap menggurui dan mengatur narasumber
3. berani tampil dan tidak minder
4. mengajukan pertanyaan sesuai dengan topik dan tujuan
5. mengajukan pertanyaan secara rinci dan lengkap
6. kreatif dalam bertanya
7. bertanya dengan jelas dan gaya bicara sesuai
8. mengatur intonasi dan mimik
9. penampilan wajar dan sopan
10. lancar dalam mengajukan pertanyaan
Model penulisan hasil wawancara:
1. dialog
               Hasil wawancara dituliskan dalam bentuk tanya jawab. Pertanyaan pewawancara dan                jawaban narasumber ditampilkan secara berurutan.
2. narasi
               Hasil wawancara dituliskan dalam bentuk esai narasi. Penulisan ini dilakukan secara                kronologis sesuai dengan urutan penyampaian pertanyaan dan jawaban narasumber.

Laporan hasil wawancara:
1. pendahuluan, yang meliputi:
               a. Latar belakang pelaksanaan wawancara
               b. Tujuan wawancara
               c. Nama instansi atau narasumber yang   diwawancarai
               d. Waktu dan tempat dilaksanakannya wawancara
2. Inti, yang meliputi:
               a. Informasi tentang berbagai hal sesuai dengan   pokok masalah yang telah direncanakan
               b. Uraian tentang analisis hasil waw
ancara

3. penutup, yang meliputi
:
               a. Kesimpulan
               b. Saran-saran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan hasil wawancara:
1. penulisan hendaknya me
nggunakan ejaan dan tata bahasa baku
2. penulisan hendaknya tidak melakukan penafsiran yang terlalu jauh (berlebihan)
dari batas hasil wawancara
3. pilihlah informasi yang penting dan relevan dengan masalah yang dirumuskan
4. penulis hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama baik narasumber

Contoh pertanyaan wawancara
Tema: produksi
Tujuan wawancara: untuk mendapat informasi mengenai produksi tahu
  • Sejak kapan mulai memproduksi tahu?
  • Apakah ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku pembuatan tahu? Dari mana biasa memperoleh bahan baku?
  • Dalam produksi, masih menggunakan cara tradisional atau sudah menggunakan mesin? Bagaimana proses pembuatannya?
  • Berapa banyak tahu yang bisa diproduksi dalam sehari?
  • Berapa jumlah karyawan yang berperan dalam kegiatan produksi?
  • Adakah kemampuan khusus yang harus dimiliki pekerja?
  • Kemana saja tahu itu didistribusikan?
  • Bagaimana teknik pemasarannya?
  • Berapa omzet tiap harinya?
  • Langkah apa yang anda lakukan untuk bisa bersaing dengan yang lain?

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Makasih ya atas infornasinya :)

Zahra Zain mengatakan...

iya... sama sama

Anonim mengatakan...

makasih ya! membantuku ngerjain tugas!

Zahra Zain mengatakan...

sama sama...
senang bisa membantu...

Posting Komentar