Pages

Sabtu, 09 April 2011

Contoh Seloka


Pantun berkait/seloka adalah pantun yang larik 2 dan larik 4 bait yang atas atau yang mendahuluinya (1) menjadi larik 1 dan 3 pada bait berikutnya (2). Seloka merupakan salah satu bentuk sastra lama. 

Contoh seloka:
Warna merah menghias buku
Indah nian kian ku pandang
Anak kecil menangis sendu
Seharian ia tak makan
               Indah nian kian ku pandang
               Kalau boleh tentu ku mau
               Seharian ia tak makan
               Adakah besuk nasi dan lauk
Kalau boleh tentu ku mau
Namun sayang itu milikmu
Adakah besuk nasi dan lauk
Walau sekedar pengganjal perut
by: Zahra Zain

15 komentar:

Anonim mengatakan...

gan contoh selokamu gak cocok gan
sesok maneh ojo di posting nek interne gan

BENDU

Zahra Zain mengatakan...

gak cocok dengan hati nuranimu atau dengan apa? okelah komen diterima. tp menurutku itu dah sesuai kaedah, wlo kurang enak diksinya, itu ku akui

sartini mengatakan...

udah bener kok sesuai kaidah...

Zahra Zain mengatakan...

alhamdulillah klo gitu. jadi gak ragu lagi

Anonim mengatakan...

.............................

Anonim mengatakan...

Cocok kok

Zahra Zain mengatakan...

sukurlah klo gitu
makasii

Anonim mengatakan...

ya gk cocok lah..
Coba lihat sajaknya -_-

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

WAhhhh,,,,,,,,,,kren,,krennnn,,krennn,,,,

Zahra Zain mengatakan...

tingkyu tingkyu....

Anonim mengatakan...

wih keren, boleh nanya temanya apa ya?

Zahra Zain mengatakan...

tema? aduh, apa ya? maaf, dulu bikinnya tanpa tema.
#plakk

Unknown mengatakan...

Pesannya apa ya mba dalam pantun tersebut

Unknown mengatakan...

kenapa sajak pantunnya tidak berarturan? Bukankah pantun harus memiliki sajak abab atau aaaa...

Posting Komentar