Konsumsi rokok pada tahun 2009 mencapai 240 miliar batang atau 658 juta batang per hari. Ini berarti uang senilai Rp. 330 miliar “dibakar” perokok di Indonesia dalam sehari.
Jika direnungkan:
330miliar x 360 hari = 118.800.000.000.000.....angka yg sangat fantastis.
Jika direnungkan:
330miliar x 360 hari = 118.800.000.000.000.....angka yg sangat fantastis.
Misalkan seseorang merokok satu bungkus perhari. Jika orang tersebut mengkonsumsi rokok dengan harga berkisar Rp.9.000 maka dalam satu bulan orang tersebut mengeluarkan Rp.270.000 (Rp.9.000 x 30 hari) dan dalam setahun Rp.3.240.000 (Rp.270.000 x 12 bulan).
Sebenarnya, dengan uang sebesar ini dapat digunakan untuk melakukan hal- hal besar yang bermanfaat. Lebih baik menabung Rp.9000 perhari dibanding membakar uang
Rp.9000 perhari.
Sebenarnya, dengan uang sebesar ini dapat digunakan untuk melakukan hal- hal besar yang bermanfaat. Lebih baik menabung Rp.9000 perhari dibanding membakar uang
Rp.9000 perhari.
Demikian juga bagi para pelajar yang mayoritas belum memiliki penghasilan sendiri. Membeli rokok menyebabkan berkurangnya uang saku, terlebih lagi pelajar yang tidak memiliki uang lebih untuk membeli rokok. Banyaknya pengeluaran tergantung seberapa besar kecanduannya pada rokok. Rata- rata pelajar kelas menengah kebawah memilih rokok dengan harga yang sesuai kantong pelajar, yaitu berkisar Rp6.000 per bungkus. Dimisalkan sebungkus rokok dapat habis dalam waktu 2 hari, maka:
Dalam satu bulan ia habiskan uang sebesar Rp90.000 (Rp3.000 x 30 hari) dan itu berarti dalam satu tahun ia habiskan Rp1.080.000 (Rp90.000 x 12 bulan) untuk membeli rokok. Tentunya angka ini menjadi angka yang tidak kecil bagi seorang pelajar.